the story of a lady and a young woman

(Seri #37) : Photo Bercerita

Filed under: The story behind | Tags: | August 14th, 2006
Post


Klik photo untuk ukuran lebih besar

Judul : Pulas

Photo di atas diambil saat photo hunting awal bulan ini – di salah satu Pagoda cantik di Mingun (dapat di tempuh dengan kapal motor kurang lebih 45 menit dari kota Mandalay).

Si empus yang lagi sedang tertidur dengan damai dan begitu pulasnya ada di halaman muka Pagoda siang itu dengan udara yang panas, lembab dan cukup membuat badan terasa lengket, tetapi udara panas tidak mengganggu tidur siangnya sama sekali. Posisi tidurnya juga sungguh menggemaskan dan sangat menarik perhatian.

Begitu sedang mengendap-ngendap untuk menggambil photo di empus – Syl melewati sebuah bangunan kecil di halaman muka Pagoda tersebut dengan sebuah ruangan kecil di belakangnya dan sebelah daun pintunya terbuka.

Sambil jalan, sekilas Syl melihat di dalam ruangan kecil itu ada 2 orang sedang duduk di lantai, sepertinya sedang meracik sesuatu. Lalu ada 1 orang lagi yang sedang berbaring di atas bale. Sambil mengendap secara perlahan karena takut si empus terbangun dari tidurnya yang damai, I made another glance pada orang yang sedang berbaring itu …. kok aneh ya, karena berselimut sampai kepala di siang hari dengan teriknya panas matahari siang itu yang sungguh sangat tidak bersahabat dan sepertinya telapak kakinya terlihat terlalu rapat dan lurus untuk seseorang yang sedang tertidur.

Keterangan tambahan:
Menurut Papap, kecepatan dan kejelian mata Syl bisa dikategorikan sekelas mata profiler kalau di film-film barat atau copet ;).

Syl perhatikan lagi lebih seksama, waduh…. kok kedua jempolnya diikat. Ayaiyaiyaiyai…. orang yang berselimut itu ternyata jasad seseorang. Wajah terkejut Syl terlihat oleh seorang bapak yang sedang duduk santai di teras di muka ruangan kecil itu. Beliau tersenyum dan memberikan kode dengan mengedipkan sebelah mata.

Keterangan tambahan :
Menurut Papap, rasa penasaran Syl kadang terlalu berlebihan – dan kerap kali membuat diri ini kapok – tapi tidak kunjung jera ;).

Syl pun terdiam sejenak di muka kamar itu, penasaran. Syl membalas kode kedipan mata sang bapak di teras muka, dengan memberikan pejaman mata dan beberapa gerakan kepala. Beliau mengiyakan bahwa apa yang Syl lihat itu benar adanya. Kalau melihat telapak kakinya dari luar, sepertinya jasad seorang bapak tua. Photo hunting yang mengejutkan.

Selesai mengambil photo si empus, si Bapak ternyata sudah ada di ruangan kecil itu dengan senyumnya yang lebar mempersilahkan Syl masuk untuk melihat ke dalam ruangan tempat jenazah sedang disemayamkan. Aduh… Bapak…. Syl menolak dengan halus.

Sebetulnya ingin juga melihat racikan yang sedang dilakukan oleh 2 orang yang sedang duduk di lantai, tentunya teknik tradisional untuk mengawetkan jenazah tersebut sebelum dikremasi.

4 Responses

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *