the story of a lady and a young woman

Step by Step : Cara Membuat Tempe Sendiri

Filed under: Step by Step | Tags: | December 26th, 2005
Post

Berikut adalah Step by Step : Cara Membuat Tempe Sendiri.
Semoga bermanfaat, apalagi untuk yang lagi merantau dan pencinta tempe seperti Syl dan keluarga. Dianjurkan untuk titip sama teman / tetangga / saudara atau siapa saja yang akan ke Indonesia, untuk dibelikan ragi tempe – karena ragi tempe adalah khusus – tidak bisa memakai ragi/yeast yang biasa digunakan untuk membuat kue/roti.

Untuk yang sedang merantau di sekitar Europe, bisa order Tempeh Starter aka ragi di sini.

Nah, untuk yang bermukim di Jerman ada info bahwa ragi tempe dapat diperoleh dengan menghubungi :

Dian Suprapto
Nürnberg
Email Address = dsuprapto@web.de

Bagi yang bermukim di USA, ada info bahwa sekarang ragi tempe bisa didapat dengan menghubungi:

GEM Cultures
30301 Sherwood Road
Fort Bragg, CA 95437
Telp : (707) 964-2922

Mereka punya segala macam ragi (kecuali ragi oncom). Juga kalau terlalu ribet membuat tempe sendiri ada seorang ibu Indonesia yang memproduksi tempe, namanya ibu Christine di San Gabriel (Los Angeles area) – info lebih lanjut mungkin bisa tanya di GEM Cultures.

Berikut cara pembuatannya :

Image hosted by Photobucket.com
Siapkan kacang kedelai sebanyak 1 kg.

Image hosted by Photobucket.com
Dan ragi tempe sebanyak 2 gram.

Image hosted by Photobucket.com
Cuci bersih kacang kedelai dan rendam selama 24 jam.

Image hosted by Photobucket.com
Setelah direndam selama 24 jam, kacang kedelai mekar seperti yang terlihat seperti gambar diatas ini.

Image hosted by Photobucket.com
Mulailah meremas-remas kacang kedelai agar kulit arinya lepas.

Image hosted by Photobucket.com
Setelah bersih, tuangkan kacang kedelai ke dalam panci dan beri air secukupnya. Rebus kacang kedelai selama kurang lebih 30 menit. Selama kacang kedelai direbus akan muncul buih putih seperti gambar diatas ini.

Image hosted by Photobucket.com
Setelah direbus selama 30 menit, buang air yang tersisa di dalam panci. Kemudian, taruh kembali panci yang tinggal berisikan kacang kedelai diatas kompor. Aduk-aduk, jangan sampai hangus. Proses ini dilakukan untuk mengeringkan kacang kedelai. Jangan terlalu lama – karena kacang mudah hangus.

Image hosted by Photobucket.com
Tuang kacang kedelai ke wadah yang memudahkan kacang kedelai menjadi dingin.

Image hosted by Photobucket.com
Setelah dingin, taburkan ragi tempe sebanyak 2 gram dan aduk rata.

Image hosted by Photobucket.com
Siapkan plastik dengan ukuran sesuai selera. Masukkan kacang kedelai ke dalam plastik hingga ketebalan kira-kira 2-3 cm.

Image hosted by Photobucket.com
Tutup plastik : dapat mempergunakan cara seperti gambar diatas dengan lilin.

Image hosted by Photobucket.com
Kemudian lubangi plastik yang telah berisi kacang kedelai dengan menggunakan pisau – kira-kira 8 lubang untuk setiap sisi atas dan sisi bawah.

Image hosted by Photobucket.com
Simpan tempe didalam lemari (gambar diatas mempergunakan lemari dapur). Alas yang dipakai untuk menyimpan adalah rak lemari es yang diganjal bagian bawahnya, sehingga ada sirkulasi udara. Diamkan selama kurang lebih 36 jam.
Perhatian : Menurut pengalaman seorang teman, untuk yang merantau di negara yang mengalami suhu dingin, tempe kadang dibalut dengan handuk, agar lebih hangat sebelum dimasukan ke dalam lemari.

Image hosted by Photobucket.com
Setelah 36 jam, tempe siap diolah.

104 Responses

  • Pingback: Juli

  • Pingback: nila

  • Pingback: Firsta

  • Pingback: yanti

  • Pingback: yuliazmi

  • Pingback: ita

  • Pingback: putri

  • Pingback: Elizabeth

  • Pingback: ita

  • Pingback: Zara Zettira ZR

  • Pingback: tika

  • Pingback: Asti

  • Pingback: jayalani

  • Pingback: Ninis

  • Pingback: Vero

  • Pingback: Abdul Rashid Mericar

  • Pingback: Nelly Rose

  • Pingback: venny

  • Pingback: Reena

  • Pingback: Yuni

  • Pingback: lea

  • Pingback: Badrah

  • Pingback: Endang Ward

  • Pingback: Her

  • Pingback: Ira

  • Pingback: maruko

  • Pingback: Carla

  • Pingback: EMMA ADAMS

  • Pingback: nurfarah

  • Pingback: Martin

  • Pingback: mara

  • Pingback: cilbun

  • Pingback: ichayoung

  • Pingback: Aris

  • Pingback: Judy Cole

  • Pingback: Lina Salim

  • Pingback: Silvia F.Y

  • Pingback: Saiful

  • Pingback: Arnie

  • Pingback: Apri

  • Pingback: Lisa

  • Pingback: Setiawan

  • Pingback: diah

  • Pingback: Myrna

  • Pingback: Yudiarsa

  • Pingback: sofhia chandra

  • Pingback: intan

  • Pingback: qonita bawazier

  • Pingback: Diana

  • Pingback: nizar

  • Pingback: diah

  • Pingback: vincent herry

  • Pingback: ryan

  • Pingback: Angel

  • Pingback: ummu fara

  • Pingback: SUSI HASIBUAN

  • Pingback: khodiyati

  • Pingback: ida

  • Pingback: FL. Yayuk

  • Pingback: setyawati rosita

  • Pingback: NONES

  • Pingback: nur jayanti

  • Pingback: rustma

  • Pingback: gac

  • Pingback: neni

  • Pingback: jeany

  • Pingback: ratna juita

  • Pingback: Lisa

  • Pingback: salim

  • Pingback: Indrawati

  • Pingback: tuti

  • Pingback: Enny

  • Pingback: wiedy

  • Pingback: Julie

  • Pingback: Lavina

  • Pingback: rhien

  • Pingback: Esther

  • Pingback: yanti

  • Pingback: INDRA

  • Pingback: aksel_6_samarinda

  • Pingback: zechner susi

  • Pingback: lizy

  • Pingback: Rusdan Nasrudin

  • Pingback: Indahty Muliawati

  • Pingback: EN WILDHAN

  • Pingback: Rini

  • Pingback: Rini

  • Pingback: Robijunaedi

  • Pingback: ujie_latif

  • Pingback: Ambar

  • Pingback: niken

  • Pingback: ratna a

  • Pingback: hera

  • Pingback: Orlowska

  • Pingback: Faruq

  • Pingback: Danu

  • Pingback: liya

  • Pingback: mima

  • Pingback: Nawwir

  • Pingback: Amirul Redzuan

  • Pingback: Julius

  • Pingback: dee

Leave a Reply to Badrah Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *