the story of a lady and a young woman

Cerita Lebaran

Filed under: Emak-General | Tags: | November 20th, 2004
Post

Sebelumnya kami sekeluarga ingin mengucapkan terima kasih untuk ucapan Lebarannya. Mohon maaf kalau tidak bisa membalas kunjungan ke blog teman-teman satu per satu.

Cerita dimulai dengan 2 hari menjelang Lebaran, Syl belum punya kue kering seperti kue lidah kucing dan sejenisnya — soalnya di dapur tidak ada oven, dan harus panggang kuenya di dapurnya Hotel tempat Papap kerja seperti tahun sebelumnya. Nah, berhubung tingkat hunian Hotel yang lagi tinggi – tentunya Pastry Kitchen juga sibuk berat. Akhirnya sama Pak Ulrich — sang empunya Kitchen aka Executive Chef, Syl diperbolehkan masuk ke Pastry Kitchen hari Jumat, mulai dari jam 7 malam keatas.


Akhirnya hari Jumat malam itu Syl bikin kue lidah kucing yang gampang dan cepat mencetaknya – cuma tinggal disemprot aja. Hari Sabtu malamnya (Takbiran) , giliran bikin kue cornflakes. Mmmh, yummy yummy. Jadi kepingin bikin kue lagi – karena si cornflakes 1 hari setelah Lebaran sudah kandas sama kami bertiga. Terlebih lagi Cemara dan Papap hobby berat ngemil cookies. Kalau si lidah kucing baru habis hari ini.

Hari Minggu was Lebaran ! Syl dan Papap mengundang makan siang orang Indonesia di Mandalay yang total jumlahnya hanya 8 orang termasuk kami sekeluarga (1 orang lagi mudik) – jadi hanya 7 orang ( 2 orang Christian). Sedikit ya orang Indonesianya — tapi yang penting ngumpul.


Menu Lebarannya seperti yang terlihat di photo di atas : Lontong, Sayur Labu Siam (tidak tampak di photo), Sambal Goreng Ati, Gulai Ayam, Rendang, Ayam Goreng, Acar Ketimun dan Krupuk.

Lontong sudah dibuat sehari sebelumnya sementara Sayur Labu dan Acar Ketimun dibikin paginya, dan yang lainnya sudah dicicil satu-satu tiap hari sebelum Lebaran dan difrozen. Ayam Goreng dikasih sama my tetangga, Flora. For dessert – ada jeruk bali dan minumnya Ice Lemon Tea. Kalau memandang photo diatas – Syl rada takjub sendiri, karena ternyata sanggup masak segitu banyaknya, semuanya serba sendiri – no assistant – a lot of disturbances (Cemara yang minta ini dan itu, Papap yang hobby isengnya kumat terus).

Pas Hari Lebaran, pagi harinya Syl dan Papap telepon keluarga di tanah air. My mum Lebaran di Lampung, ikut mudik ke kampung suaminya my sista. My brother dan keluarganya lagi penempatan di Tual, Ambon. Dan tentunya juga telepon Ibu Mertua di Jakarta – laporan menu Lebaran di Mandalay – sambil cocokin yang dimasak beliau di Jakarta. Mmmh, ada sayur nangka dan gulai kambingnya.

Begitulah Lebaran di Mandalay – besoknya hari Senin, semuanya berjalan dengan normal kembali. Cemara ke sekolah, Papap kerja seperti biasa. Mmmh, baru terasa kalau kami sekeluarga sudah lama sekali tidak Lebaran di tanah air.

Latest update:
Dari sini sedang tidak bisa masuk ke kompleks blogspot dot com.

42 Responses

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *