the story of a lady and a young woman

(Seri #22) : Photo Bercerita

Filed under: The story behind | Tags: | February 26th, 2006
Post


Klik photo untuk ukuran lebih besar

Judul : m e r o n a

Bertemu dengan Bikhsu muda ini di salah satu Monastery yang Syl kunjungi ketika berada di Shan State. Cukup lama juga Syl berada di dalam Monastry, duduk di antara sambil melihat mereka sedang sibuk menghafal. Menikmati angin semilir dingin-dingin-sejuk yang masuk dari deretan jendela oval bangunan Monastery yang terbuat dari kayu itu.

Teman-teman Bikhsu muda di atas sibuk menghafal, dia malah asyik bermain catur atau sejenis halma sepertinya dengan mempergunakan biji dari buah-buahan. Mengajak Syl pula untuk bermain dengannya. Tapi, Syl nggak mudeng-mudeng alias tidak mengerti cara bermainnya.

Dia tersenyum terus, dengan lesung pipit dan pipinya yang merah merona karena sengatan matahari, senyumnya bertambah manis.

Setelah puas berada di dalam, diputuskan untuk menikmati matahari sore di halaman belakang Monastery. Ditemani dengan angin sejuk semilir yang mempermainkan rambut dan menepis-nepis pipi, langit biru yang memanjakan kedua pasang mata. There, he came again dengan temannya, kali dengan bola bekel yang mereka mainkan sebagai bola tendang.

Dia tersenyum terus, sepertinya mengerti kalau Syl terpesona dengan senyumnnya. Sesekali bolanya menghampiri Syl yang duduk tidak jauh dari tempatnya bermain bola. Hardly resist his smiles.

Then I captured him! The smile is so cute and sweet, mmmh…. sincere and genuine, some more.

6 Responses

  • Pingback: Sri

  • Pingback: ika

  • Pingback: hani

  • Pingback: alaya

  • Pingback: ei

  • Pingback: Rika

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *