the story of a lady and a young woman

(Seri #24) : Photo Bercerita

Filed under: The story behind | Tags: | March 5th, 2006
Post


Klik photo untuk ukuran lebih besar

Judul : c u r i o u s

Syl bertemu gadis kecil berponi ini di sebuah warung kecil di depan salah satu Pagoda yang Syl kunjungi sewaktu di Shan State, tepatnya di kota mungil, Nyaung Shwe.

Setelah puas cekrak-cekrek sana sini di seputar Pagoda waktunya untuk kembali ke mobil. Rupanya Pak Supir menunggu di warung kecil milik ibu dari gadis kecil berponi di atas. Sang Ibu menyajikan tahu goreng khas Shan yang rasanya sulit untuk dilukiskan dengan kata-kata, sepiring harganya Kyats 500. Jenis tahunya berbeda, lembut dan rasanya gurih ditambah saus kacang campur bawang putih, cabai bubuk khas Myanmar yang sudah ditumis, yummy! . Rasa pedasnya membuka kedua belah mata siang itu. Ditemani dengan teh tawar hangat, langit biru, angin sejuk sepoi-sepoi yang sesekali menusuk tulang, hangatnya bias matahari yang masuk disela-sela atap warung dan bunyi sayup-sayup lonceng kecil-kecil dari bagian atas bangunan Pagoda di kejauhan. Oh what else do I ask ……

Kalau kamu jajan di warung-warung lokal di Myanmar, teh tawar adalah teman setia dari aneka makanan yang disajikan. Dan yang indahnya lagi, teh tawar ini gratis. Rasanya juga legit, karena dimasak dengan menggunakan kayu bakar. Dengan ritme kehidupan yang tidak menjadi mudah dari hari ke hari, tradisi menyuguhkan teh tawar gratis ini patut diacungkan jempol.

Syl mencoba untuk mendapatkan candid shot dari gadis berponi di atas, sulit sekali – she looks so curious perhaps she kept on asking herself why that lady kept on trying to capture her. Alisnya yang tebal, sesekali naik turun dan bersembunyi dibalik kain sang nenek karena malu. Pipinya ranum karena sengatan matahari.

Dari beberapa shot yang Syl dapat, enjoy the above.

6 Responses

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *