the story of a lady and a young woman

Mengapa Anak Berbohong dan Bagaimana Menghentikannya

Filed under: We are Mommies | Tags: | May 10th, 2006
Post

Published in : We Are Mommies Homepage
Date : April 11, 2006
Oleh : Sylvie Gill

Si Kecil Anda sudah mulai dapat berbohong ? Bagaimana menyikapi dan menghentikannya? Mari kita bersama-sama mengetahui terlebih dahulu penyebab mengapa mereka berbohong.

Penyebab
Anak-anak berusia di bawah 6 tahun sering sekali berbicara mau pun bercerita tentang banyak hal, mulai dari kejadian sungguhan yang mereka alami sehari-hari contohnya mau pun hasil dari daya khayal mereka. Apalagi jika mereka baru saja menonton film kartun hero mereka sebagai satu salah contohnya. Kadangkala mereka pun cenderung mengalami kesulitan untuk membedakan antara yang nyata dan khayalan dari cerita-cerita mereka. Kalau anak Anda sering bercerita sesuatu hal yang dilebih-lebihkan dan sulit dipercaya karena telah dibumbui oleh daya khayalnya hal ini tidak termasuk kategori berbohong. Biasanya hal ini terjadi sebagai salah satu cara mereka dalam mengekspresikan imaginasi mereka dan tidak begitu membahayakan perkembangan mereka ke depannya.

Akan tetapi, jika Anak Anda sudah berusia di atas 6 tahun dan kebiasaan di atas masih terus berlangsung, hal ini harus disikapi lebih seksama. Mengapa? Karena hal ini akan membahayakan mereka terutama kebingungan-kebingungan yang semakin mendalam dan serius dalam membedakan antara hal yang nyata dan khayalan. Dari titik ini, kebohongan sudah akan mulai terjadi. Nah, jika ini terjadi pada buah hati Anda, carilah penyebab mengapa anak Anda berbohong dan bagaimana menghentikannya.

Ada berbagai macam faktor yang menyebabkan Anak berbohong. Berikut adalah beberapa penyebabnya :

• Ketakutan akan mengecewakan orang tua
• Menghindari hukuman
• Mencari perhatian
• Minta pertolongan
• Menghindari situasi yang menekan
• Meniru tingkah laku orang dewasa sekitarnya

Solusi
Berhadapan dengan anak yang kerap berbohong kadang cukup menyulitkan. Kebanyakan reaksi alamiah yang keluar dari pihak orang tua adalah dengan cara memberikan hukuman untuk setiap kebohongan Anak. Tetapi hal ini akan menolong, bahkan memicu Anak agar berbohong lebih mahir lagi di kesempatan berikutnya. Nah, sebagai pengganti hukuman, coba beberapa petunjuk berikut untuk menangani kebohongan Anak:

1. Jelaskan bahwa Anda mengetahui akan ketidakjujurannya.

2. Hindari tindakan berlebihan. Hukuman yang lebih berat hanya akan menciptakan kebohongan-kebohonan berikutnya.

3. Terangkan bahwa situasi akan menjadi lebih baik jika mereka berkata jujur daripada berbohong.

4. Ajukan alternatif lain selain berbohong, contohnya menerima kesalahan dan bagaimana memperbaiki kesalahan tersebut.

5. Gali lebih jauh lagi penyebab kebohongan mereka, jika kebohongan itu disebabkan karena mereka ingin berbuat sesuatu demi memenuhi harapan Anda, terangkan bahwa Anda akan lebih kecewa karena dibohongi oleh mereka dibandingkan menerima hasil ulangan sekolah contohnya.

6. Beri contoh dengan menjadi sosok yang jujur kepada Anak Anda dan jelaskan bahwa Anda mengharapkan Anak Anda juga melakukan hal yang sama.

Jika sang Anak masih terus berbohong dan semakin sering, sudah saatnya untuk menghubungi psikolog untuk mendiskusikan jalan keluar yang terbaik. (Sylvie Gill)

Sumber: The American Academy of Child and Adolescent Psychiatry; Caring for Your School-Age Child: Ages 5-12 (Bantam, 1999)
Photo : Yahoo Image Banks

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *