the story of a lady and a young woman

Bangga menjadi ibu rumah tangga

Filed under: Emak-General | Tags: | April 6th, 2005
Post

    Friend 1: So, what do you do everyday? (ekspresi mukanya ramah setelah lama nggak ketemu)
    Syl : A lot (sambil tersenyum dan mengerlingkan mata sebelah, karena sudah tahu arah pembicaraan)
    Friend 1: Speechless (ekspresi muka seperti melihat alien)
    Syl : Have you watched the movie ‘Spanglish’ ?
    Friend 2 : Nope. But, I know it’s a very long movie nearly 2 hours one.
    Syl : Oh ya? I did not realize that.
    Friend 2 : Yeah, because you don’t have anything to do the whole day.
    Syl : (tersenyum dan mengerlingkan mata sebelah, karena sudah tahu arah pembicaraan)
    Friend 3 : What do you do during the day ?
    Syl : A lot.
    Friend 3: I will be dead if I were you.
    Syl : Why?
    Friend 3: Only staying at home, doing nothing.
    Syl : (tersenyum dan mengerlingkan mata sebelah, karena sudah tahu arah pembicaraan)

Kira-kira begitulah sekelumit kejadian yang kerap Syl alami kalau orang sudah mengetahui pekerjaan Syl. By the way, what do you think about the tittle of this post? Cool huh? Ya, Syl bangga akan pekerjaan Ibu Rumah Tangga, walau banyak juga anggapan lain (baca : miring) selain kejadian diatas seperti:

    – Menganggap remeh
    – Memandang rendah
    – Menganggap seperti tidak pernah mengenyam pendidikan sama sekali
    – Memandang seperti mahluk aneh dari planet Mars-sura-Mars
    – Tercengang karena kok Syl menikmatinya, kok bisa
    Dan masih banyak anggapan lainnya.

Ibu Rumah Tangga. Pekerjaan yang Syl lakukan sampai saat ini sejak bulan Agustus 2000. Papap pernah bilang ke Syl waktu memutuskan untuk berhenti bekerja bahwa dalam kehidupan berumah tangga, masing-masing mempunyai porsinya sendiri-sendiri. Sebagai ibu rumah tangga, Syl tetap memberi kontribusi terhadap keluarga – hanya saja tidak dalam bentuk materi. Hi, Pap – wish you are home, miss you.

Masih inget banget hari pertama menjadi ‘pengangguran’ (terakhir bekerja sewaktu masih tinggal di Bali). Bangun tidur pada jam yang sama ketika masih kerja. Ritual pagi juga masih berjalan otomatis. Biasanya setelah ritual pagi selesai : Off, I went to the office. Tapi pagi itu, sepertinya sesuatu tidak berjalan dengan semestinya tapi nyata – ritual pagi selesai tapi kok berhenti sampai situ saja. Nggak pergi kemana-mana, aneh banget rasanya. Rasanya seperti ada sesuatu something yang missing, something went wrong, something strange, something odd, something just …… wasn’t right.

Yeah, harusnya kan setelah ritual pagi selesai, langsung ngantor. Tapi, pagi itu jam menunjukkan pukul 9 pagi – instead of berada di kantor, tapi Syl sedang menikmati a cup of coffee (masih minum kopi waktu itu) di teras belakang rumah yang merangkap ruang makan ditemani Kompas dan The Jakarta Post yang biasanya dilahap menjelang tidur – later on I realized how indah it was. Biasanya jam 9 pagi Syl sudah harus ada di meeting room, dan siap-siap untuk menghadiri daily morning briefing. Ada satu kenikmatan – I was enjoying my coffee while others lagi siap-siap kena semprot di briefing kalau kemarin ada yang nggak beres dengan department kita ;).

Beberapa lama kemudian setelah adjusted dengan kondisi bahwa I am no longer a working mommy, mulailah menyusun hal-hal yang selama ini ingin sekali dilakukan, sesuatu yang immediate banget, sesuatu yang di depan mata tapi waktunya tidak pernah cukup untuk dikerjakan sewaktu masih bekerja. Beberapa diantara : bikin garden di teras belakang dan depan, nyepol-nyepol dinding yang masih polos dengan busa cat. Hohoho, I love doing cepol-cepol dinding dengan berbagai warna cat berbekal busa yang waktu itu dikasih my Aunty.

Kemudian lanjut jadi supir pribadi Cemara – yang tadinya dia ikut bis sekolah. Uang bulanan untuk bis sekolah dijadikan ongkos bensin antar jemput dia – keuntungannya hubungan kami jadi lebih dekat. Memang tadinya nggak dekat? Maksudnya, waktu yang ada sekarang kan jadi lebih buanyak banget untuk bersama dia. Moreover, I made a lot of new friends with other Mommies at her school – suasana pertemanan yang baru, among Mommies.

Sekarang pun masih ada thousands things that I really would like to do – tiga hal diatas hanya diantaranya saja, dan belum sempat juga untuk dilakukan. Jadi kalau orang berpikir kami (baca: ibu rumah tangga) punya banyak waktu luang, menurut kamu bagaimana? Apalagi Syl nggak biasa tidur siang.

Pekerjaan sehari-hari Syl rasanya tidak ada habis-habisnya, padahal tinggal di apartment yang mungil. Terbayang teman ibu rumah tangga lainnya yang sedang merantau dan tidak ada assistant aka pembantu, semuanya dikerjakan sendiri. Mmmh, pekerjaan rumah saja pastinya selalu ada, belum lagi pekerjaan tetap seperti mengurus anak, suami dan juga binatang peliharaan. Furthermore, harus maintain blog ;), dan juga belajar hal-hal baru lainnya seperti belajar bahasa atau kursus dan lain-lain. Belum menyebut ibu rumah tangga lainnya yang juga sedang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dan ibu rumah tangga yang mencoba bekerja sampingan dari rumah.

At the end of the day, hey, we have millions things to do, don’t we?. I do.

Jadi, kalau mungkin sedang berpikir untuk berhenti bekerja dan takut akan profesi ini, jangan takut. You will enjoy it in so many ways. Atau kebetulan pekerjaan kita sama dan mengalami situasi seperti di atas, tidak perlu bersikap reaktifan : don’t waste your energy and hurt your feeling. Take it easy.

I am enjoying my job so much, proud and very happy too.

Kalau bisa, sok atuh gimme your opinion towards this post.

Thank you ya.

60 Responses

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *