the story of a lady and a young woman

Kyauk-Se Elephant Dance Festival

Filed under: Emak-General | Tags: | November 28th, 2004
Post

Myanmar adalah negeri dengan berbagai macam festival setiap bulannya. Ada festival yang dirayakan di seluruh tempat ada juga yang diselenggarakan oleh division atau propinsi tertentu. Di bulan Oktober kemarin dalah bulannya Elephant Dance Festival untuk kota Kyauk-Se yang terletak kira-kira 40 kilometer di sebelah Selatan kota Mandalay.


Syl dan Cemara yang kebetulan lagi libur pada waktu bulan Ramadhan itu menyempatkan pergi ke kota Kyauk-Se untuk melihat perlombaan “Elephant Dance” terbaik. Tidak hanya tariannya saja yang dilombakan tetapi juga untuk “Elephant” yang didekorasi paling bagus – lihat gambar diatas, hiasannya sangat warna-warni.


Tarian gajah ini dilakukan oleh 2 orang laki-laki; satu orang untuk bagian kaki depan dan yang satu lagi untuk bagian kaki belakang dari boneka gajah ukuran gajah sungguhan yang terbuat dari kertas dan bambu atau dikenal dengan papier-mâché . Tariannya sendiri mengikuti gerakan-gerakan dari gajah sungguhan yang dipimpin oleh seseorang (lihat gambar diatas) yang juga ikut menari dengan sang ‘gajah’.


Tentunya Tarian ini diiringi oleh group musik khas Myanmar yang unik. Gambar diatas menunjukkan jenis alat musik gendang dan sejenis gamelan. Riuh dan ramai sekali iringan musik ini dan juga diringi dengan nyanyian.


Setiap peserta membawa group musik pengiring tarian sendiri – lengkap dengan penyanyi dan sound systemnya, seperti tampak dalam gambar diatas adalah group musik pengiring lengkap dari salah satu kontestan yang sedang mempertunjukkan kebolehannya.


Festival ini diselenggarakan satu hari sebelum Hari Purnama Thadingyut (Thadingyut adalah nama Festival berikutnya yang biasa dikenal dengan Festival of Light). Dimulai di pagi hari dan semakin siang, pengunjung semakin ramai, karena banyak orang yang datang dari desa-desa sekitar Kyauk-Se bahkan dari kota Mandalay seperti Syl dan Cemara yang datang untuk menikmati Festival ini. Gambar di atas adalah keramaian yang sempat terekam camera Syl.


Senang sekali bisa berada di tengah keramaian diatas, pengunjung datang dengan rasa antusias, berdandan dengan cantiknya – begitu pula dengan anak-anak yang gembira sekali pada hari itu karena banyak sekali penjual jajanan dan mainan di area sekitar tempat perlombaan, seperti gulali, balon aneka warna, replika gajah dalam ukuran kecil dan masih banyak lagi lainnya.


I managed to get a nice snap shot (see above) of a little monk who enjoyed the competition at the tourist stage with us.

36 Responses

  • Pingback: Noenky

  • Pingback: Lhukie

  • Pingback: nikeyudi

  • Pingback: ika

  • Pingback: astri

  • Pingback: ida

  • Pingback: *)Iin

  • Pingback: maknyak

  • Pingback: nabila

  • Pingback: hero

  • Pingback: yanti

  • Pingback: neenoy

  • Pingback: de

  • Pingback: zuzu

  • Pingback: dusyum

  • Pingback: Nita

  • Pingback: Q

  • Pingback: jo

  • Pingback: alaya

  • Pingback: atta

  • Pingback: nin

  • Pingback: *)Iin

  • Pingback: sherly

  • Pingback: jo

  • Pingback: Bloggie

  • Pingback: ika

  • Pingback: Dayu

  • Pingback: uyet

  • Pingback: edhish

  • Pingback: retno

  • Pingback: retno

  • Pingback: *')Iin

  • Pingback: YNa

  • Pingback: adi wahyu

  • Pingback: nug

  • Pingback: muhammad ikhwan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *