(Seri #13) : Photo Bercerita

Klik photo untuk ukuran lebih besar

Judul : ~ s e n d i r i ~

Photo di atas masih ‘hangat’, hasil photo hunting hari Jumat kemarin ke Mingun. Sebuah desa kecil diseberang kota Mandalay yang dapat dicapai dengan 45 menit perjalanan dengan dengan perahu mesin.

Perahu yang Syl tumpangi kali ini berhenti tepat di depan sebuah Panti Jompo. Agar dapat mencapai main tourist attractions di desa Mingun, Syl harus ambil jalan dengan menerobos Panti Jompo tersebut. Suasananya tenang, sejuk, pohon rindang dimana-mana. Beberapa orang penghuni Panti tampak berjalan dari bangunan satu ke lainnya.

Ada yang menggunakan tongkat. Ada yang menggunakan alat bantu berjalan berkaki empat. Ada yang masih segar. Ada juga yang tubuhnya sudah berubah bentuk tubuhnya karena usia.

Seperti yang terlihat pada photo di bawah ini. Seorang penghuni Panti yang sudah sepuh, walau sudah bungkuk tetapi masih terlihat cantik dan ayu.

Klik photo untuk ukuran lebih besar

Jika di dunia barat, Panti Jompo dihuni oleh orang-orang tua yang anak-anak atau sanak keluarganya tidak dapat tinggal dan memelihara mereka lagi, lain halnya dengan para penghuni Panti Jompo di Mingun ini. Mereka semuanya sudah sebatang kara.

Kepingin rasanya dapat mengobrol dengan mereka, pasti banyak sekali cerita menarik. Seperti layaknya kebanyakan generasi tua di Indonesia yang mengerti dan bahkan fasih berbahasa Belanda, generasi tua Myanmar kebanyakan dapat berbahasa Inggris (Myanmar pernah dijajah Inggris). Niatan ini Syl urungkan dulu sampai trip berikutnya ke Mingun.

Sebelum sampai ke pintu keluar Panti Jompo tersebut, dengan berbagai macam perasaan yang berkecamuk di dada, Syl berhasil mengambil photo Oma yang paling atas. Sedang duduk di teras bangsal tempat istirahat para penghuni, sendiri. Pandangannya jauh, kosong dan memberikan beribu arti.

Hoping …..
that we are not going to grow old alone …..