(Seri #19) : Photo Bercerita

Klik photo untuk ukuran lebih besar

Judul : Stunning

Akhirnya photo hunting ke Mingun hari Minggu, 13 February minggu lalu sampai juga ke tujuan utamanya, yaitu mengambil sudut pengambilan yang berbeda dari Mingun Paya (Paya : baca Pagoda) agar dapat mengambil sebuah sudut yang dapat merekam keseluruhan bangunan dari Paya yang juga kerap mendapat julukan: Ruined Paya atau Unfinished Paya. Sebelumnya Syl sudah beberapa kali pergi ke Mingun (Photo Mingun Paya yang Syl ambil sebelumnya bisa dilihat di Galeri Photo), tetapi pagi itu waktu untuk bereksperimen agar mendapatkan aneka sudut pengambilan akan banyak sekali.

Lokasi Mingun Paya hanya sekitar 11 kilometer dari kota Mandalay dengan menyebrangi sungai Irrawaddy. Obyek turisme Mingun ini terkenal dengan Ruined Mingun Paya yang dibangun oleh Raja Bodawpaya pada tahun 1790. Sayangnya stupa ini tidak dapat terselesaikan pada masa pemerintahan Raya Bodawpaya ini, jika semuanya rampung maka Paya ini akan menjadi yang terbesar di dunia. Sebagai informasi tambahan, bagian yang tampak di bawah ini hanya merupakan bagian dasar Paya. Mmmh,… terbayang bagaimana besarnya?

Suasana Mingun pagi itu masih sunyi, belum banyak turis yang datang. Mungkin Syl dan Satish adalah turis pertama yang masuk ke Mingun pagi itu. Setelah mencoba berbagai lokasi, duduk di lantai, jongkok sana-sini akhirnya dapat juga sudut yang dapat merekam bagian Mingun Paya secara keseluruhan dengan langit yang birunya membuat lidah ini tak henti berdecak kagum.

A stunning Ruined Mingun Paya with amazing beautiful blue sky as the background.

Raja Bodawpaya juga sudah mempersiapkan sebuah lonceng raksasa yang sedianya akan ditempatkan di Mingun Paya dengan berat kurang lebih sekitar 90 ton. Loceng ini merupakan lonceng terbesar di dunia yang masih berfungsi dan utuh. (Kalau tidak salah di Rusia juga ada lonceng raksasa tapi sudah retak dan tidak berfungsi). Syl juga berhasil merekam Mingun Gigantic Bell sang Raja.

Wait for the next Series of my Photo Bercerita.