30
(Seri #7) : Photo Bercerita
Filed under: The story behind | Tags: | August 30th, 2005
Klik photo untuk melihat dalam ukuran lebih besar
Judul : Bakul Sirih
Hei, saya berhasil memotret bakul sirih dari jarak dekat dan juga melakukan wawancara kecil-kecilan dengan penjual sirih yang bakulnya saya potret di atas. Saya perhatikan dibandingkan sebelumnya harga sirih ini juga mengalami kenaikan seiring dengan naiknya harga minyak mentah dunia yang lagi meroket.
Merupakan pemandangan yang sangat lazim di Myanmar di mana kaum Adam mempunyai kebiasaan nyirih, kaum Hawa yang tua-tua juga ada melakukan kebiasaan ini hanya saja tidak sebanyak kaum Adam. Bakul sirih sangat mudah didapatkan disetiap penjuru negeri, rasanya di tiap warung teh atau pun dalam jarak setiap beberapa ratus meter di jalan-jalan seputar kota atau pun desa, pasti dapat ditemukan. Kalau di tanah air, dalam setiap beberapa meter kita dengan mudahnya mendapatkan tukang rokok, di Myanmar saya menemukan bakul sirih.
Bahan-bahan yang diperlukan untuk nyirih ini ada bermacam-macam salah satunya adalah buah pinang. Tahukah kamu bahwa setelah nikotin, ethanol dan caffeine, buah pinang menempati urutan ke-4 dalam deretan jenis drug yang dikonsumsi orang di dunia ?
Nah, berikut bahan-bahan apa saja yang diperlukan untuk nyirih :
1. Daun sirih
2. Kapur
3. Buan Pinang, beberapa kerat
4. Daun tembakau kering
5. Daun tembakau yang direndam alkohol
6. Kelapa, kayumanis, cengkeh (sebagai penambah cita rasa sesuai selera)
Dijual dengan harga sekitar Rp. 125,- lengkap per buah.
A very cheap buzz. Of course, it apparently causes cancer, but what does not these days?
Pingback: eliza
Pingback: Bunda Shafiya
Pingback: retma
Pingback: retno
Pingback: Nova
Pingback: durin
Pingback: ika
Pingback: Joice
Pingback: atta
Pingback: hani
Pingback: Noenky
Pingback: ita
Pingback: *)Iin
Pingback: vi3
Pingback: astri
Pingback: wendy