the story of a lady and a young woman

Kangen

Filed under: Emak-General | Tags: | March 1st, 2005
Post

K a n g e n, rasa yang sedang merundung diri ini. Yuk, ngomongin kangen yuk.

Kangen? Ya, rasa yang selalu ada di hati padahal kaki ini baru saja menjejak ke tanah perantauan setelah mudik liburan ke kampung halaman.

Kangen? Ya, rasa yang makin merundung kalau mengingat akan keluarga, sanak saudara, teman, tempat, dan hal-hal lain di tanah air. Dengan berada jauh dari tanah air, hal-hal kecil yang berhubungan dengan tanah air menjadi lelbih indah, it happens to me. Being away from home, you will appreciate life and what you have more, won’t you? I appreciate the taste of my first sip of Teh Botol Sostro every time I went back home. Rasa Teh Botol nya jadi nikmat banget (btw, berapa harga teh botol sekarang – dipinggir jalan? Kira-kira udah nyampe Rp. 3,000 an/botol ?) – pastinya akan naik juga nich harganya, soon – mengikuti kenaikan harga BBM :(.

Kangen? Ya, tapi mahal loh. Apalagi untuk yang berada di rantau seperti kami sekeluarga. Rasanya kalau sudah nggak tahan, nunggu email nggak datang-datang, rasa kepingin angkat telepon langsung terlintas (dari sini nggak bisa sms soalnya) – tapi ya itu, mahal banget euy. Akhirnya si rasa kangen itu disimpan aja terus dan selalu menyertai keseharian kami. Bicara mengenai telepon, I share you a photo (above, left) : adalah jenis telepon umum di Mandalay. Pertama kali tiba di Myanmar, lihat ada satu orang duduk dibelakang meja, dan ada 1-2 telepon set didepannya. I wondered, ini orang bisnis apa ya? Later on I found out, ternyata itu teh telepon umum. Dengan tarif per tiga menit pertama Kyats 50 (atau sekitar Rp. 500 an). Kebanyakan untuk lokal aja – dan di beberapa tempat ada juga ternyata yang bisa untuk menelepon ke luar negeri.

Kangen, kangen itu baik. Kangen itu ciptaan Allah yang tergolong paling indah. Ia mutiara batin, atau api yang menghidupkan jiwa (quoted from an email of my old classmate, Ridho Rosid). Kebayang nggak kalau orang sudah nggak punya rasa kangen akan sesuatu? Kayanya nggak mungkin banget kan.

Kangen, wujud kangen bisa macam-macam, contohnya kangen dapat mendorong seorang gadis menancapkan cintanya lebih dalam. Kangen membuat pemuda kekasihnya mengerjakan kesibukan-kesibukan yang baik untuk memelihara kebersihan rindu yang dinikmatinya (quoted from an email of my old classmate, Ridho Rosid).

Kangen, yang ada di dalam suasana hati kita: langit, pohon-pohon, rumah-rumah, tiang-tiang listrik tegangan tinggi, tembok-tembok kota. Semua mewarnai dan membentuk perasaan kita sehari-hari. Kalau selokan-selokan mampet, kita jadi merindukan sungai jernih gemericik menuruni pegunungan. Kalau terhimpit dinding-dinding kumuh, kita lantas merindukan padang rumput terbuka (quoted from an email of my old classmate, Ridho Rosid).

Mmmmh, bicara mengenai kangen I am so grateful that I could be in touch again with my classmates back in SMA Negeri I, Bogor. Last month, I managed to be in touched with some of them via Friendster (siapa sih penemu Friendster?, pokoknya kamu patut diacungkan 4 jempol) and since then, banyak sekali mengalami kemajuan, sampai akhirnya ada mailing list dari kelas 3 Fisika 3 kami dulu. Guys….., I miss you so much. Belakangan teman-teman ini sedang merancang sebuah reunian. Duh, I wish I could be home by then. Cuma karena waktunya mepet, berhubung ada seorang teman yang harus segera berangkat ke Jepang. Belakangan ini, si kangen akan teman-teman lama merundung diri ini dengan begitu dahsyatnya.

Kalau ingat jaman SMA, waduh – the best period in my life I must say. Kangen minum es pala, es kelapa atau limun warna-warni di Gang Selot. Eh, jamannya SMA dulu ada tuh limun ini yang warnanya moronyoi pisan – orange, merah, hijau. Diminum pula sama kita, padahal pewarnanya edan pisan. Limun ini juga yang suka diborong kalau ada yang ulang tahun, bukan untuk diminum bersama tapi buat nge-banjur (baca: nyiram) yang berulang tahun. Hey, talking about cold drinks – I share you another photo (see left above), summer is just around the corner in Mandalay whereby the temperature daily nowadays is between 34 – 36 degree Celcius and will raise again up to above 40 degree Celcius later on in April. Nah, kalau ke tempat keramaian suka ada yang jual air es. Unik sekali cara menjualnya. Saringan berwarna putih paling atas diisi dengan es batu secukupnya biasanya masih utuh bentuknya. Kemudian si es akan meleleh dan menetes ke saringan putih dibawahnya – nah, paling bawahnya tinggal ditampung dengan gelas deh. Dijual dengan harga Kyats 10 (atau sekitar Rp. 100,-/gelas) sudah dapat membantu melenyapkan dahaga ditengah panasya summer di Mandalay.

Kangen? Ya, satu lagi yang sangat ngangenin adalah keluarga di tanah air. Weekend kemarin I received an email from my youngest sister who is now 4 months pregnant and some latest pictures of her 1 year old son – salah satunya yang dipajang disini. Geez, I miss you all so much and one thing for sure, I am really proud of you, sis ;).

Kangen? Ya, makin terasa sekali dengan suasana persahabatan masa lalu – suatu keindahan akan bentuk lain dari rasa kangen. it was 16 years ago tepatnya tanggal 31 Maret nanti. Enam belas tahun yang lalu di tanggal tersebut, yang merupakan hari terakhir kami duduk bersama di kelas. Didoa’keun ti dieu (baca : didoakan dari sini) semoga acara reuniannya lancar dan sukses.

Kalau kamu, apa yang paling kamu kangeni, sekarang ?

44 Responses

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *